Merancang Database

Posted by Labels: at

Merancang DataBase

Merancang database merupakan hal yang pertama kali harus dilakukan sebelum membuat suatu aplikasi berbasis database. Rancangan database yang
baik akan menentukan seberapa baik sebuah aplikasi dibangun. Orang yang
bertanggung jawab dalam merancang database biasanya disebut sebagai seorang sistem analis.
Berikut ini contoh sederhana sebuah rancangan database dalam pada
Sistem Pemesanan Barang (ordering system). Rancangan database disajikan dalam bentuk class diagram.
Tipe-tipe Tabel MySQL

Salah satu kelebihan dari MySQL adalah Anda dapat mendefinisikan tipe
untuk tiap tabel. MySQL mendukung beberapa tipe tabel, tergantung konfigurasi saat proses instalasi MySQL. MySQL memiliki 3 (tiga) tipe data utama, yaitu MyISAM, InnoDB dan HEAP.
Jika kita tidak menyebutkan tipe tabel saat membuat tabel, maka tipe tabel
otomatis akan dibuat sesuai konfigurasi default server MySQL. Hal ini ditentukan oleh variabel default-table-type di file konfigurasi MySQL.

1. MyISAM
Tipe tabel MyISAM merupakan tipe tabel yang sederhana, stabil dan mudah
digunakan. Jika kita akan menyimpan data sederhana yang tidak terlalu rumit,
maka gunakanlah tipe tabel ini. Kelebihan utama MyISAM adalah kecepatan dan kestabilannya. Jika kita memilih tipe tabel MyISAM, maka MySQL secara otomatis akan menentukan salah satu dari tiga jenis tabel MyISAM, yaitu :

a. MyISAM static. Jenis ini digunakan ketika semua kolom dalam tabel
didefinisikan dengan ukuran yang pasti (fixed). Dengan kata lain, tidak ada
kolom yang memiliki tipe seperti VARCHAR, TEXT dan BLOB. Karena sifatnya
yang fixed, maka jenis ini akan lebih cepat, aman dan stabil.

b. MyISAM dymanic. Jenis ini digunakan ketika terdapat kolom dengan tipe
yang dinamis, seperti tipe kolom VARCHAR. Keuntungan utama dari jenis ini
adalah ukuran yang dinamis. Jadi sifatnya lebih efektif karena ukuran data
(file) menyesuaikan isi dari masing-masing kolom (field).

c.MyISAM Compressed. Kedua jenis MyISAM, static dan dynamic dapat
dikompresi menjadi satu jenis yaitu MyISAM Compressed dengan perintah
myisamchk. Tentunya hasilnya lebih kecil dari segi ukuran. Tabel yang
terkompresi tidak dapat dikenakan operasi seperti INSERT, UPDATE dan
DELETE.

2. InnoDB
Tipe tabel InnoDB merupakan tipe tabel MySQL yang mendukung proses
transaksi. Tipe ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
a. Mendukung transaksi antar tabel.
b. Mendukung row-level-locking.
c. Mendukung Foreign-Key Constraints.
d. Crash recovery.

3. HEAP
Tabel dengan tipe HEAP tidak menyimpan datanya di hardisk, tetapi
menyimpan di RAM (memori). Tipe tabel ini biasanya digunakan sebagai tabel
sementara (temporary). Tabel secara otomatis akan dihapus (hilang) dari MySQL
saat koneksi ke server diputus atau server MySQL dimatikan.

Tabel-tabel yang lain.

Selain 3 (tiga) tipe tabel diatas, yaitu MyISAM, InnoDB dan HEAP, MySQL
juga mendukung tipe tabel yang lain, yaitu:

a. BDB. Tipe tabel ini mirip tipe tabel InnoDB, namun penggunaannya belum
maksimal.

b. Archieve. Tipe ini tersedia sejak MySQL versi 4.1. Tipe ini digunakan untuk
menyimpan tabel yang terkompresi, dimana biasanya digunakan dalam
proses backup.

c. CSV. Tipe ini digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk file text yang
dibatasi dengan koma (delimiter). Tipe ini tersedia sejak MySQL versi 4.1.

d. NDB Table (MySQL Cluster). Tersedia sejak MySQL versi 4.1.

e. Federated (External Tables). Tipe ini tersedia sejak MySQL versi 5.0.
Tipe-tipe Field (Kolom

Merancang database yang baik
Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa rancangan database menentukan suatu aplikasi efektif atau tidak, efisien atau tidak, baik atau tidak. Pembahasan mengenai bagaimana merancang database yang baik tentunya sangat panjang. Kita dapat mencari referensi terkait dengan perancangan database.

Beberapa Aturan Merancang Database yang Baik:
a. Tabel dalam database tidak boleh mengandung record (data) ganda, atau
dengan kata lain tidak boleh ada redudancy data. Jika terdapat data yang
sama, maka perlu dilihat kembali rancangan tabelnya.

b. Setiap tabel dalam database, harus memiliki field (kolom) yang unik. Field ini disebut sebagai Primary Key.

c. Tabel harus sudah normal.

d. Besar atau ukuran database hendaknya dibuat seminimal mungkin. Hal ini
ditentukan oleh pemilihan tipe data yang tepat.

e. Merancang database hendaknya memperhatikan apakah rancangan dapat
menampung data (record) sesuai yang dibutuhkan oleh aplikasi.
Post a Comment

Back to Top